Rabu, 16 Oktober 2013

sosiologi kelas XI IPS



STRUKTUR SOSIAL
PENGERTIAN STRUKTUR SOSIAL
Sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat. Didalam tatanan sosial tersebut terkandung hubungan timbal balik atara status dan peran yang menunjuk pada suatu keteraturan perilaku.
CIRI STRUKTUR SOSIAL
  1. Mengacu pada hubungan sosial yang pokok.
  2. Mencakup semua hubungan sosial antar individu pada saat tertentu.
  3. Meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat.
  4. Merupakan realitas sosial yang bersifat statis dan memiliki kerangka yang membentuk suatu tatanan.
  5. Merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat.

Dalam struktur sosial dikenal adanya konsep penting yaitu status dan peran:
Status Sosial: posisi seseorang dalam masyarakat dalam hubungannya dengan orang lain, baik mencakup perilaku, hak, maupun kewajiban
Peran Sosial: merupakan rangkaian norma dan perilaku yang dijalankan seseorang sesuai dengan status sosialnya dalam masyarakat.
STATUS SOSIAL
1. Status yang diusahakan (achieved status): kedudukan di tengah masyarakat yang diraih melalui usaha-usaha sendiri yang disengaja.
2. Status yang digariskan (ascribed status): kedudukan di tengah masyarakat yang diperoleh dengan sendirinya melalui kelahiran.
3. Status yang diberikan (assigned status): kedudukan yang lebih tinggi yang diberikan kepada seseorang ataupun sekelompok warga karena dianggap telah bekerja sama memenuhi kepentingan masyarakat.
PERAN SOSIAL
1. Peranan pilihan (achieved roles): peranan yang hanya dapat diperoleh melalui usaha tertentu. Peran sosial bersangkut paut dengan achieved status.
2. Peran bawaan (ascribed roles): peranan yang diperoleh secara otomatis bukan karena usaha tertentu. Merupakan konsekuensi langsung dari status sosial yang juga berciri otomatis (asribed status).
3. Peran yang diharapkan (expendet roles): peran yang dilaksanakan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan bersama.
4. Peran yang disesuaikan (actual roles): peran yang dilaksanakan sesuai situasi.
FUNGSI STRUKTUR SOSIAL
  1. Pengawas sosial. Yakni sebagai penekan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran terhadap norma, nilai dan peraturan kelompok dalam masyarakat.
  2. Dasar untuk menenamkan disiplin sosial dalam kelompok atau masyarakat. Individu atau kelompok mendapatkan pengetahuan dan kesadaran tentang sikap, kebiasaan dan kepercayaan kelompok atau masyarakat.
MAACAM STRUKTUR SOSIAL
q  Intersekted social strukture.
                Sebuah struktur sosial dikatahan intersected jika keanggotaannya bersifat menyilang (interseksi).
q  consolidated social strukture
                Sebuah struktur sosial dikatahan consolidated jika terjadi tumpang tindih parameter (tolak ukur) dan mengakibatkan penguatan identitas keanggotaan dalam sebuah kelompok sosial.
Peter M. Blau
Dalam konteks Indonesia struktur sosial dapat dilihat secara horizontal dan vertikal.
Secara Horizontal, struktur sosial ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama dan adat.
Secara Vertikal, struktur sosial ditandai dengan adanya keasatuan sosial berdasarkan perbedaan lapisan-lapisan sosial.
                Nasikun
INGAT!!!
 
 


       Interaksi antar individu tidak jarang menghasilkan perbedaan penghargaan terhadap sesuatu. Penghargaan yang lebih tinggi terhadap sesuatu hal akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi dari pada yang lain.
       Fenomena sosial semacam ini disebut sebagai ketidaksamaan sosial.




DIFERENSIASI SOSIAL
PENGERTIAN DIFERENSIASI SOSIAL
Diferensiasi sosial adalah pembedaan penduduk atau warga masyarakat ke dalam golongan-golongan atau kelompok-kelompok secara horisontal (tidak bertingkat)
Stratifikasi sosial (mengacupada pembagian sosial secara vertikal atau berlapis-lapis atas-bawah) berbeda dengan Diferensiasi sosial (mengacu pada pembagian sosial secara horisontal). 
Text Box: Yang menjadi tekanan dalam pengertian diferensiasi sosial ialah pengaruh adanya perbedaan terhadap hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing orang 



BENTUK BENTUK DIFERENSIASI SOSIAL
Berdasarkan kondisi Biologis
q   Diferensiasi Jenis Kelamin (Sex diferentiation)
q   Diferensiasi Umur (Age diferentiation)
q   Diferensiasi Ras (Racial diferentiation)
q   Diferensiasi Intelektual (Intellectual differentiation)
Berdasarkan kondisi Sosio Kultural
q   Diferensiasi Suku Bangsa (Tribal differentiation)
q   Diferensiasi Agama (Religion differentiation)
q   Diferensiasi Profesi (Profession differentiation)
q   Diferensiasi Klan  (Clan differentiation)

Diferensiasi Jenis Kelamin (Sex diferentiation):
Alat reproduksi laki-laki mempengaruhi temperamennya, ia bersifat ekstovert (terbuka untuk mengungkapkan diri / menerima orang lain) dibanding perempuan yang cenderung introvert (menutup diri)
Diferensiasi Umur (Age diferentiation): Secara umum orang yang lebih tua biasanya mempunyai hak untuk menentukan setiap kebijakan dalam kelompok masyarakatnya.
Diferensiasi Ras (Racial diferentiation):
Ras adalah kategori untuk sekelompok individu yang secara turun temurun yang memiliki ciri fisik dan biologis tertentu yang sama.
Ciri fisik manusia dikelompookan atas tiga golongan sebagai berikut:
Ciri-ciri fenotipe (ciri yang tampak). Dibagi menjadi ciri kualitatif dan ciri kuantitatif.
Ciri filogenetik: hubungan asal usul antara ras-ras dan perkembangannya.
Ciri Genetif: ciri yang didasarkan pada keturunan darah
RAS DIDUNIA DIBEDAKAN MENJADI 5 :
Austroloid
Kaukasoid
Mongoloid
Negroid

Ras-ras khusus
Kaukasoid
: penduduk asli Eropa, sebagian Afrika dan Asia antara lain : Nordic, Alpine, Mediterania dan Indic.
Mongoloid :
Penduduk asli Asia dan Amerika antara lain : 
- Asiatik Mongoloid,
- Malayan Mongoloid,
- Amerikan Mongoloid.
Negroid : penduduk asli Afrika dan sebagian Asia antara lain :  African negroid, Negrito, Melanesia
Ras-ras khusus : ras yang tidak dapat diklasifikasikan dalam ras diatas antara lain :  busham, Weddoid, Australoid, Polynesia, Ainu
Diferensiasi Intelektual (Intellectual differentiation) : perolehan hak dan kewajiban yang berbeda bagi setiap anggota masyarakat secara horisontal atas dasar perbedaan kepandaian.
Berdasarkan kondisi Sosio Kultural
Diferensiasi Suku Bangsa
(Tribal differentiation) : Suku-bangsa dibedakan berdasarkan kekhasan adat istiadat dan tata cara kehidupan.
Diferensiasi Agama (religion differentiation) : Nilai-nilai keagamaan sangat berpengaruh dalam menjalin hubungan dengan sesama anggota masyarakat.
Diferensiasi Profesi (Profession differentiation) : Profesi merupakan bidang pekerjaan yang dimiliki seseorang sesuai dengan keahliannya. Profesi erat hubungannya dengan kehidupan sosial terutama menyangkut mata pencaharian. Profesi seseorang yang menduduki jabatan tinggi akan mudah memperoleh pemenuhan kebutuhan hidupnya dalam hal makanan, kesehatan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.
Diferensiasi Klan  (Clan differentiation) :
Klan adalah bagian dari sebuah suku bangsa yang merupakan kesatuan kecil dari kerabat unilateral.



STRATIFIKASI SOSIAL
¨       Pelapisan Sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal, yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang tinggi sampai ke yang lebih rendah.
¨       Plato: Masyarakat dibagi dalam tiga golongan; filsuf, prajurit dan rakyat
¨       Aristoteles : Masyarakat dibagi dalam tiga golongan; kaya sekali, melarat dan diantaranya.
¨       Pitirin Sorokin : Pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal dari tinggi sampai rendah.
Proses Terbentuknya Pelapisan social
Tidak disengaja:
  1. Sejalam dengan perkembangan masyarakat
  2. Diluar kontrol masyarakat
  3. Sesuai dengan kondisi sosial budaya
  4. Kedudukan seseorang dalam suatu lapisan beserta hak dan kewajibannya berlangsung secara otomatis
  5.  
Faktor dasar pembentuknya:
  1. Kepandaian
  2. Tingkat umur
  3. Sifat keaslian keanggotaan di dalam masyarakat
  4. Pemilikan harta

Proses Terbentuknya Pelapisan social
Secara Sengaja:
            Pelapisan sosial ini biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan yang resmi.
            Contoh:
            Perkumpulan formal: Pemerintahan negara, partai politik, perusahaan, ABRI, asosiasi, perkumpulan profesi.
            Joseph Schumpter menyatakan:
            “bahwa pelapisan sosial diperlukan masyarakat agar mampu menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan yang nyata”

Kriteria Pelapisan sosial
Adalah tolak ukur yang menjadi dasar pembentukan pelapisan sosial. Dasar itu berupa sesuatu yang dianggap berharga oleh masyarakat. Pada umumnya, sesuatu yang dianggap berharga itu berbeda-beda antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain.
Kriteria Pelapisan sosial
¨       Bernard Barber : jabatan/pekerjaan, wewenang/kekuasaan, pendidikan/pengetahuan, keagamaan, dan kedudukan dalam sistim kekerabatan.
¨       Paul B. Horton  : kekayaan atau penghasilan, pekerjaan dan pendidikan
Soejono Soekanto :
            1. kekayaan,
            2. kekuasaan,
            3. kehormatan dan
            4. ilmu pengetahuan

Jenis-jenis Pelapisan Sosial
Menurut Kriteria Pendidikan
Perbedaan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh seseorang/sekelompok orang akan berdampak pada hak dan kewajiban yang dimiliki/yang diberikan oleh masyarakat pada kelompok tersebut.
Sehingga pada akhirnya akan menentukan kelas sosial yang mereka tempati.
Menurut Kriteria Pekerjaan
Mengelompokkan masyarakat menurut mata pencaharian
  1. Elite; orang yang memiliki pekerjaan yang bernilai tinggi di masyarakat.
  2. Profesional; orang yang berijazah/bergelar kesararjanaan
  3. Semiprofesional; pegawai kantor, pedagang, teknisi berpendidikan menengah
  4. Tanaga Terampil; orang yang memiliki tertampilan teknik mekanik.
  5. Tenaga tidak terdidik; pembantu rumah tangga

Menurut Kriteria Ekonomi
Mengelompokkan masyarakat menurut kekayaan
1.    Berjumlah relatif sedikit, ditempati oleh warga berpendapatan tinggi, menduduki jabatan atau profesi puncakdan berbekal pendidikan tinggi
2.    Berjumlah relatif sedikit, ditempati oleh warga berpendapatan tinggi, menduduki jabatan atau profesi puncakdan berbekal pendidikan tinggi
3.    Berjumlah relatif sedikit, ditempati oleh warga berpendapatan tinggi, menduduki jabatan atau profesi puncakdan berbekal pendidikan tinggi
Menurut Kriteria Sosial
Patokan pelapisan sosial menurut kriteria sosial sangat ditentukan oleh kondisi masing-masing kelompok masyarakat. Perbedaan pelapisan tersebut paling mencolok antara desa dan kota.
Pelapisan sosial desa : Tingkat penghormatan di desa tradisional Indonesia antara lain ditentukan oleh keturunan atau kelahiran, terutama yang menyangkut keturunan pembuka tanah.
Pelapisan sosial kota : Tingkat pengelompokan antara lain diukur dari prestasi dan prestise.


Menurut Kriteria Politik
Membedakan masyarakat menjadi pihak yang berkuasa dan pihak yang dikuasai.
Kekuasaan memiliki hubungan yang erat dengan wewenang, yaitu hak untuk menjalankan kekuasaan yang dimiliki.
Semakin besar wewenang yang dimiliki seseorang maka semkin tinggi status sosial yang ia duduki semakin tinggi pula kekuasaan yang ia miliki.
Tipe Oligarkis:  
Tipa pelapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas , tetapi dasar untuk pembadaan ditentukan oleh kebudayaan masyarakat.

Tipe Kasta :
Tiap pelapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku sehingga tidak gerak sosial secara vertical

Tipe Demokratis:
Tipa pelapisan ini garis pemisah antar lapisan bersifat lues dan fleksibel atau tidak kaku.

Sifat Pelapisan Sosial
Pelapisan Sosial Tertutup
Menunjuk pada pelapisan sosial yang tidak memungkinkan warga masyarakat pindah dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.

J. Milton Yiger:
“kasta menerima status sosialnya, dengan segala konsekuensinya, sebagai hal yang wajar”.

Interaksi sosial dalam masyarakat yang menerapkan sistem pelapisan sosial tertutup. Seseorang hanya berinteraksi dengan sesama lapisan.

Pelapisan Sosial Terbuka
Menunjuk pada pelapisan sosial yang membuka kesempatan warganya untuk turun naik antar lapisan heterogen.
Interaksi sosial dalam masyarakat yang menerapkan sistem pelapisan sosial terbuka. Disaini terjalin interaksi sosial yang dinamis antar lapisan sosial
Pelapisan Sosial Campuran
Menunjuk pada pelapisan sosial yang membuka kesempatan warganya untuk turun naik antar lapisan homogen.
Interaksi sosial dalam masyarakat yang menerapkan sistem pelapisan sosial terbuka bagi angota yang sejenis, dan tertutup bagi lapisan yang tak sejenis.


Karakteristik Simbol Status
Simbol status menunjuk pada seperangkat perilaku yang menandai status seseorang.
Terbentuknya simbol status : gaya hidup tertentu menjadi lambang suatu status sosial. status sosial seseorang atau sekelompok warga ditentukan oleh gaya hidupnya
Terjadinya integrasi status dan peranan sosial : integrasi status dan peran sosial menampakkan diri dalam bentuk penerimaan seseorang atau sekelompok warga terhadap status peranan sosialnya.
Munculnya Konflik status dan peranan sosial : konflik status sosial muncul dalam situasi kegagalan dan penolakan status dan peranan sosial. Konfik status sosial muncul saat kepentingan tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat.

status sosial:
posisi seseorang dalam masyarakat dalam hubungannya dengan orang lain, baik mencakup perilaku, hak, maupun kewajiban
1. Status yang diusahakan (achieved status): kedudukan di tengah masyarakat yang diraih melalui usaha-usaha sendiri yang disengaja.
2. Status yang digariskan (ascribed status): kedudukan di tengah masyarakat yang diperoleh dengan sendirinya melalui kelahiran.
3. Status yang diberikan (assigned status): kedudukan yang lebih tinggi yang diberikan kepada seseorang ataupun sekelompok warga karena dianggap telah bekerja sama memenuhi kepentingan masyarakat.
peranan sosial:
merupakan rangkaian norma dan perilaku yang dijalankan seseorang sesuai dengan status sosialnya dalam masyarakat.
1. Peranan pilihan (achieved roles): peranan yang hanya dapat diperoleh melalui usaha tertentu. Peran sosial bersangkut paut dengan achieved status.
2. Peran bawaan (ascribed roles): peranan yang diperoleh secara otomatis bukan karena usaha tertentu. Merupakan konsekuensi langsung dari status sosial yang juga berciri otomatis (asribed status).
3. Peran yang diharapkan (expendet roles): peran yang dilaksanakan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan bersama.
4. Peran yang disesuaikan (actual roles): peran yang dilaksanakan sesuai situasi.






KONSEKUENSI PELAPISAN SOSIAL
INTERSEKSI
Titik perpotongan/pertemuan/ persilangan antara dua garis
Interseksi merupakan persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi, baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial dalam suatu masyarakat majemuk

KONSOLIDASI
Penguatan melalui tumpang tindih keanggotaan. Konsolidasi merupakan perbuatan yang memperteguh atau memperkuat suatu hubungan melalui tumpang tindih keanggotaan yang berlangsung pada masyarakat majemuk


MUTUAL AKULTURASI
Mutual akulturasi merupakan tahap awal terjadinya integrasi sosial yang didahului oleh suatu keadaan dimana masing-masing orang saling menyukai unsur kebudayaan lain dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
PRIMORDIALISME
Primordialisme diartikan sebagai paham atau ide dari anggota masyarakat yang mempunyai kecenderungan untuk berkelompok sehingga terbentuklah suku-suku bangsa.
 SEKTARIAN
Politik aliran berkenaan dengan pendukung suatu sekte atau madzhab pada satu aliran atau idiologi saja. Banyaknya politik aliran yang berkembang menunjukkan banyak idiologi yang dianut masyarakat.
CARA BERBUSANA
Perbedaan dalam berbusana dan perlengkapan rumah tangga; Busana tidak sekedar menjadi media penjaga tubuh dari iklim (kebutuhan primer), tetapi juga dipandang sebagai mode dan hiasan sehingga termasuk dalam kebutuhan integratif. Demikian pula dengan perlengkapan rumah tangga. (menunjuk pada stratifikasi sosial)
GAYA BICARA
Perbedaan dalam pemakaian bahasa dan gaya bicara: Setiap kelas memiliki gaya bahasa masing-masing;
“Bapak, Tuan, Ndoro, Juragan” sapaan tersebut menunjukkan adanya kedudukan yang tidak seimbang.
KOMUNIKASI NONVERBAL
Perbedaan dalam pola komunikasai nonverbal terlihat pada seorang setiap kelas sosial dengan gaya masing-masing dan berbicara sambil menunjukkan ekspresinya secara bebas.
PENYEBUTAN GELAR
Penyebutan Gelar, Pangkat atau jabatan; Sederetan nama dibawah, terlihat berbagai gelar dan kedudukan yang dimiliki oleh pemiliknya; gelar akademis, kebangsawanan dan pekerjaan. Menunjukkan kelas sosial pemilik.
dr. Hj. Indrawati
Direktur LIPI
Ir. H. M. Fajar, M.Sc
Direktur PT. ACA
R. H. Siswanto, KS., S.Pd
Direktur Lembaga Riset dan Data
Drs. Abdul Bokir, SH
Advokad
Prof. DR. Sanafiah Faisal
Guru Besar Universitas Malang
Fredy Jhon K., SE, SH
Akuntan Publik

SERAGAM YANG DIPAKAI
Perbedaan seragam yang dipakai: Dalam dunia kerja, seragam merupakan suatu bentuk pengesahan terhadap status sosial seseorang.
TIPE DAN LETAK RUMAH
Perbedaan tipe dan letak tempat tingal: Masyarakat kelas atas biasanya membangun rumah bertipe besar dan mewah, serta memilih lokasi tertentu sebagai simbol sosialnya.
REKREASI OLAHRAGA HOBBY
Perbedaan Kegiatan Rekreasi, Olahraga dan Kegemaran: Masyarakat kelas atas biasanya akan memilih berloibur ke luar negeri, masrakat kelas menengah akan berekreasi ke luar kota, sedangkan masyarakat kelas bawah berekreasi tidak jauh dari lingkungan pemukimannya.
SELERA MAKAN
Perbedaan selera makan: gambar menunjukkan perbedaan selera makan, yaitu kelas atas, kelas menengah, kelas bawah.(searah jarum jam)
KONFLIK
Ketidak samaan sosial yang terlalu tajam dapat menimbulkan konflik, tetapi melalui interseksi, konsolidasi, dan mutual akulturasi dapat diarahkan menuju integrasi masyarakat.
INTEGRASI
Untuk mencapai integrasi dalam suatu masyarakat majemuk, perlu ditumbuhkan konsensus nasional dan pengembangan peranan struktur masyarakat yang bersifat saling menyilang (cross-cutting affiliations)
Mengembangkan konsensus;
Menciptakan integrasi;



KONSEKUENSI BENTUK STRUKTUR SOSIAL
KONSEKUENSI BENTUK STRUKTUR SOSIAL TERHADAP KONFLIK DAN INTEGRASI
Menganalisis konsekuensi perubahan struktur sosial:
q  Mendiskripsikan berbagai konsekuensi diferensiasi dan stratifikasi sosial
q  Mendiskripsikan berbagai konsekuensi dari perubahan konsolidasi dan interseksi terhadap diferensiasi dan stratifikasi sosial
q  Memberikan gagasan langkah penanganan sosial budaya menuju integrasi sosial
Konsekuensi Stuktur sosial

Ketidak samaan sosial yang terlalu tajam dapat menimbulkan konflik, tetapi melalui interseksi, konsolidasi, dan mutual akulturasi dapat diarahkan menuju integrasi masyarakat.
Konsekuensi Stuktur sosial
l  Konflik sosial:
                Konflik sosial adalah gambaran tentang terjadinya pemaksaan, perselisihan, ketegangan atau pertentangan dalam masyarakat akibat pengaruh adanya perbedaan-perbedaan tertentu dalam masyarakat.
Faktor Penyebab Konflik sosial:
l  Perbedaan antara anggota masyarakat
l  Perbedaan pola kebudayaan
l  Perbedaan status sosial
l  Perbedaan kepentingan antar anggota masyarakat
l  Terjadinya perubahan sosial
Fungsi Konflik sosial:
l  Positif: konflik yang terjadi dapat mengarah pada perbaikan struktur dan sistem sosial.
l  Negatif: pertentangan yang terjadi diakhiri dengan perpecahan atau disintegrasi.



Untuk mencapai integrasi dalam suatu masyarakat majemuk, perlu ditumbuhkan konsensus nasional dan pengembangan peranan struktur masyarakat yang bersifat saling menyilang (cross-cutting affiliations)
l  Integrasi sosial:
                Integrasi sosial merupakan wujud dari pengaruh kemajemukan masyarakat yang merupakan pembauran warga masyarakat menjadi kesatuan yang utuh dan bulat ke dalam satu kesatuan sosial
Proses Sosial akomodatif:
l  Kerjasama Spontan (spontaneous cooperation)
l  Kerjasama Langsung ( directed cooperation)
l  Kerjasama Kontrak ( contractual cooperation)
l  Kerjasama Tradisional (traditional cooperation)
Hasil positif dari proses kerjasama adalah adalah terwujudnya integrasi sosial.
Pitirin Sorokin : Pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal dari tinggi sampai rendah (hierarkis).
Perbedaan kedudukan dan peran sosial dalam tindakan dan interaksi sosial
q  Hak-hak Istimewa ditinjau dari aspek ekonomi
                Orang yang berekonomi kuat umumnya mendapatkan perlakuan istimewa dalam masyarakat, baik dibidang pekerjaan, kesekatan maupun pendidikan.
q  Hak-hak Istimewa ditinjau dari aspek budaya
                Orang yang berekonomi kuat umumnya dapatditerima di berbagai golongan sosial yang terdapat dalam masyarakat, karena memiliki prestise (kehormatan) yang cukup baik.


DAMPAK INTERSEKSI
Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggota-anggotanya melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu, anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-beda dapat bersama-sama menjadi anggota suatu
Interseksi dapat mempererat solidaritas di antara anggotanya sehingga dapat mengurangi munculnya konflik. Seperti pada kelompok pecandu Wikipedia ini sudah menyingkirkan perbedaan suku, ras, agama, bahkan usia yang diikat dalam satu kesamaan kepentingan.
Sebagai suatu proses sosial, interseksi mempunyai akibat terhadap kemajemukan masyarakat, diantaranya sebagai berikut.
Meningkatkan solidaritas
Akibat dari pembentukan kelompok sosial dari seksi yang berbeda-beda adalah semakin kuatnya hubungan atau ikatan antaranggota sambil untuk sementara mengabaikan perbedaan-perbedaan horizontal maupun vertikal di antara mereka.
Menimbulkan potensi konflik
Jika perbedaan-perbedaan yang mereka miliki lebih menonjol dan semakin tajam. Misalnya jika perbedaan latar belakang suku, agama, dan status orang tua lebih menonjol dalam suatu organisasi pelajar, maka konflik yang berakhir pada perpecahan pasti akan terjadi dalam organisasi tersebut. Konflik dapat pula terjadi dalam masyarakat luas yang menempati suatu komplek perumahan, sebab mereka berasal dari berbagai latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda





Tidak ada komentar:

Posting Komentar