Artikel ini akan
mengupas contoh regresi linier sederhana
dengan SPSS menggunakan data regresi menggunakan
data yang dipakai seperti pada perhitungan korelasi. Analisis regresi sederhana
merupakan salah satu metodi uji regresi yang dapat dipakai sebagai alat
inferensi statistik untuk menentukan pengaruh sebuahvariabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen).
Regresi linear
sederhana ataupun regresi linier berganda pada intinya memiliki beberapa
tujuan, yaitu :
·
Menghitung nilai
estimasi rata-rata dan nilai variabel terikat berdasarkan pada nilai variabel
bebas.
·
Menguji hipotesis
karakteristik dependensi
·
Meramalkan nilai
rata-rata variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel bebas diluar
jangkaun sample.
Pada analisis regresi
sederhana dengan menggunakan SPSS ada beberapa asumsi dan persyaratan yang
perlu diperiksa dan diuji, beberapa diantaranya adalah :
·
Variabel bebas tidak
berkorelasi dengan disturbance term (Error).
Nilai disturbance term sebesar 0 atau dengan simbol sebagai berikut: (E
(U / X) = 0,
·
Jika variabel bebas
lebih dari satu, maka antara variabel bebas (explanatory) tidak
ada hubungan linier yang nyata,
·
Model regresi
dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05,
·
Predictor yang
digunakan sebagai variabel bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika
angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation,
·
Koefisien regresi
harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien regresi
signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis),
·
Model regresi dapat
diterangkan dengan menggunakan nilai koefisiena determinasi (KD = r2 x 100%) semakin besar nilai tersebut maka
model semakin baik. Jika nilai mendekati 1 maka model regresi semakin baik,
·
Data harus
berdistribusi normal,
·
Data berskala interval
atau rasio,
·
Kedua variabel
bersifat dependen, artinya satu variabel merupakan variabel bebas (variabel
predictor) sedang variabel lainnya variabel terikat (variabel response)
Berikut ini contoh
perhitungan regresi linier sederhana menggunakan software SPSS 19.
·
Dengan menggunakan
data yang sama seperti pada artikel perhitungan korelasi, proses mulai dengan
memilih menu Analyze, kemudian pilih Linear,
·
Pilih variabel Y
sebagai variabel dependen (terikat) dan X1 sebagai variabel independen (bebas)
lalu klik tombol OK,
·
Output SPSS akan
menampilkan hasil berupa 4 buah tabel yaitu; 1.) tabel variabel penelitian, 2.)
ringkasan model (model summary), 3.) Tabel Anova, dan 4.) Tabel Koefisien.
·
Cara membaca output
spss hasil uji regresi linier tersebut adalah :
o Tabel pertama menunjukkan variabel apa saja
yang diproses, mana yang menjadi variabel bebas dan variabel terikat.
o Tabel kedua menampilkan nilai R yang merupakan
simbol dari nilai koefisien korelasi. Pada contoh diatas nilai korelasi adalah 0,342. Nilai ini dapat
diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel penelitian ada di kategori
lemah.
Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R Square atau koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh adalah 11,7% yang dapat ditafsirkan bahwa variabel bebas X1 memiliki pengaruh kontribusi sebesar 11,7% terhadap variabel Y dan 88,3% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel X1.
Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R Square atau koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh adalah 11,7% yang dapat ditafsirkan bahwa variabel bebas X1 memiliki pengaruh kontribusi sebesar 11,7% terhadap variabel Y dan 88,3% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel X1.
o Tabel ketiga digunakan untuk menentukan taraf
signifikansi atau linieritas dari regresi. Kriterianya dapat ditentukan
berdasarkan uji F atau uji nilai Signifikansi (Sig.). Cara yang paling mudah
dengan uji Sig., dengan ketentuan, jika Nilai Sig. < 0,05, maka model
regresi adalah linier, dan berlaku sebaliknya. Berdasarkan tabel ketiga,
diperoleh nilai Sig. = 0,140 yang
berarti > kriteria signifikan (0,05), dengan demikian model persamaan
regresi berdasarkan data penelitian adalah tidak signifikan artinya, model
regresi linier tidak memenuhi kriteria linieritas.
o Tabel keempat menginformasikan model persamaan
regresi yang diperoleh dengan koefisien konstanta dan koefisien variabel yang
ada di kolom Unstandardized Coefficients B. Berdasarkan tabel ini diperoleh
model persamaan regresi :
Y =38,256 + 0,229 X1
Y =38,256 + 0,229 X1
Contoh soal regresi
dan perhitungan korelasi regresi,
regresi berganda, regresi linear, regresi spss, regresi logistik, logistik
regresi, regresi linier berganda, analisis regresi berganda, regresi linier
sederhana, model regresi, persamaan regresi, regresi statistik, statistik
regresi, jurnal regresi, analisis regresi linear,
analisis regresi sederhana, analisis regresi spss, penelitian regresi, contoh
analisis regresi, contoh regresi berganda
Beberapa referensi
lainnya mengenai olah data statistik khususnya
mengenai regresi yang dapat anda pelajari juga dibaca pada link berikut;
- http://www.jonathansarwono.info/regresi/regresi.htm
- http://www.regresi.com/uploads/5/9/4/2/5942698/contoh_hasil.pdf
- http://www.jonathansarwono.info/regresi/regresi.htm
- http://www.regresi.com/uploads/5/9/4/2/5942698/contoh_hasil.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar