Kamis, 17 September 2015

AQUASCAPE

PENGERTIAN AQUASCAPE

Aquascape adalah seni mengatur tanaman air dan batu, batu karang, koral, atau kayu apung, secara alami dan indah di dalam akuarium sehingga memberikan efek seperti berkebun di bawah air. 
Aquascape biasanya terdiri dari ikan disamping juga tanaman. Walaupun bisa juga untuk menciptakan aquascape dengan tanaman saja, atau hanya dengan batu atau komponen lain tanpa ada tanaman.

Tujuan utama dari aquascape adalah untuk menciptakan sebuah gambaran “bawah air”, sehingga aspek teknis pemeliharaan tanaman air juga harus dipertimbangkan. Banyak faktor yang harus seimbang dalam ekosistem dari sebuah tangki akuarium untuk memastikan keberhasilan terciptanya sebuah keindahan dari seni aquascape.
Faktor-faktor ini meliputi penyaringan (filtrasi), mempertahankan kadar karbon dioksida (CO2) pada tingkat yang cukup untuk mendukung fotosintesis bawah air, substrat dan pemupukan, pencahayaan, dan kontrol alga (lumut).



MACAM DAN JENIS AQUA SCAPE
ada beberapa jenis gaya aquascape yaitu :

1) DUTCH STYLE
Akuarium Dutch Style biasanya menata beberapa jenis tanaman yang memiliki warna daun, ukuran, dan tekstur beraneka ragam yang ditampilkan lebih sebagai taman bunga seperti yang seringkali kita temui di darat. Gaya ini dikembangkan di Belanda dimulai pada 1930-an, seiring dengan makin tersedianya peralatan tanaman yang dijual secara komersial. Dutch Style ini menekankan tanaman yang terletak di bagian depan akuarium dengan tinggi yang berbeda, dan sering kali justru mengabaikan penggunaan batu dan kayu apung. Biasanya tanaman ditata dengan urutan berbaris dari kiri ke kanan dan diumpamakan sebagai "jalananBelanda". Karena deretan jalan di Belanda biasanya tertata rapi dan lurus berjajar. Ciri lain dari Dutch style adalah lebih dari 80% dari lantai akuarium ditutupi dengan tanaman, sehingga sangat sedikit substrat yang terlihat. Tinggi tanaman yang tumbuh biasanya menutupi kaca belakang akuarium dengan tujuan menutupi peralatan besar yang bersembunyi di balik tangki.



2) NATURE STYLE
Salah satu gaya dengan penataan kontras adalah nature style atau Japanese style, yang diperkenalkan pada 1990-an oleh Takashi Amano. Komposisi Amano yang menarik tentang teknik berkebun Jepang yang mencoba untuk meniru pemandangan alam dengan pengaturan yang asimetris dari tanaman air yang relatif sedikit dan pemilihan batu atau kayu apung yang selektif. Tujuannya adalah untuk menciptakan gelombang (landscape) di miniatur, daripada sebuah taman berwarna-warni. Gaya ini menarik terutama dari konsep estetika Jepang Wabi-Sabi yang berfokus pada minimalis sebagai sumber keindahan, dan konsep Iwagumi yang menetapkan aturan yang mengatur batu. 
Dalam sistem Iwagumi, Oyaishi atau batu utama, ditempatkan ditengah tangki akuarium. Soeishi atau batu tambahan, dikelompokkan didekatnya, sedangkan Fukuseki atau batu sekunder, disusun di bawahnya. Fokus utama yang dianggap penting ditentukan oleh penempatan asimetris dari Oyaishi.dan mengikuti rasio keseimbangan komposisi. Tanaman dengan daun kecil, seperti acicularis Eleocharis, elatinoides Glossostigma, callitrichoides Hemianthus, fluitans Riccia, pakis air kecil, biasanya ditekankan, dengan warna yang lebih terbatas daripada di gaya Belanda. Ikan, atau udang air tawar seperti multidentata Caridina dan heteropoda Neocaridina, biasanya dipilih untuk melengkapi tanaman. 




3)TAIWAN STYLE
Gaya Aquascape yang satu ini sebetulnya sudah cukup jarang digunakan namun masih tetap diakui sebagai salah satu aliran yang cukup populer pada masanya. Ciri dari Aquascape bergaya Taiwan adalah menyerupai kehidupan atau lingkungan manusia di darat. Terlihat seperti replika kehidupan kita di darat, Aquascape bergaya ini biasanya membutuhkan beberapa asesoris tambahan agar menyerupai keadaan sebenarnya di darat, asesoris tambahan itu seperti replika rumah-rumahan, boneka manusia/hewan, patung berukuran kecil,  replika jembatan dsb. Berikut beberapa contoh Aquascape bergaya Taiwan.


4) IWAGUMI STYLE
Iwagumi Style merupakan aliran yang cukup menantang bagi para aquascapers, aliran ini dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu di Jepang oleh sang maestro Takashi Amano. Aquascape bergaya Iwagumi memang mewakili masyarakat jepang yang menyukai konsep minimalis, spiritulistis, cinta akan keindahan serta kesederhanaan. Ciri dari aliran ini adalah penempatan hardscape di dalam akuarium. Hardscape yang utama digunakan adalah batu. Istilah Iwagumi sendiri diambil dari nama formasi bebatuan di Jepang, setidaknya ada 3 batu utama dalam Iwagumi yaitu “nisan” atau batu ayah yang memiliki ukuran paling besar dan dua batu lainnya merupakan batu skunder dengan ukuran yang lebih kecil. Skala menjadi hal yang penting dalam Aquascape bergaya Iwagumi dimana substrate yang digunakan harus memperhatikan skala agar terlihat proporsional dengan batu yang digunakan, selain itu penggunaan ikan-ikan kecil pun menjadi prioritas utama untuk menjaga skala dari konsep ini. Berikut contoh Aquascape bergaya Iwagumi.



5)JUNGLE AQUARIUM STYLE
Mungkin gaya yang satu ini adalah salah satu yang termudah untuk ditiru karena tidak ada aturan pasti dalam membuat Aquascape bergaya hutan. Gaya ini biasanya dipisahkan dari Aquascape bergaya Belanda maupun Nature seperti yang sudah dibahas di atas. Apa yang ada di benak Anda ketika saya mengatakan Aquascape dengan gaya hutan? dibenak sebagian orang pasti muncul gamabaran mengenai rimbunnya hutan, tanaman-tanaman liar yang tumbuh secara tidak terkendali. begitu kan? Ya! Aquascape bergaya ini pun memang menggambarkan akan hal itu, bahkan agar menciptakan konsep hutan, Aquascape bergaya ini sangat jarang dilakukan pemangkasan (trimming) karena hal itu justru akan menghilangkan kesan bahwa Aquascape Anda terlihat seperti hutan, tanaman dibiarkan tetap tumbuh tak terkendali agar menciptakan konsep sebuah hutan. Seiring waktu vegetasi di dalam akuarium akan semakin padat dan pada tahap tertentu keseimbangan di dalam akuarium akan terganggu oleh karena itu untuk Aquascape bergaya yang satu ini perlu perawatan yang cukup baik.



6)COLECTORITIES STYLE
gaya inimbiasanya dibuat oleh aquascaper pemula, yang menata aquascapenya sesuka hati seperti saya.


7) BIOTOPES
Gaya di atas sering menggabungkan spesies tanaman dan hewan berdasarkan dampak visual yang diinginkan, tanpa memperhatikan asal geografis. Biotopes style dirancang bukan untuk meniru persis habitat perairan tertentu di lokasi geografis tertentu, dan tidak perlu untuk menata suatu tampilan seperti taman. Tanaman dan ikan tidak perlu ditampilkan bersamaan, tetapi jika ada, tanaman dan ikan harus sesuai dengan apa yang akan ditemukan di alam dalam habitat yang diwakili, demikian juga dengan setiap kerikil dan, dan bahkan komposisi kimia air. 



8) PALUDARIMUS
Dalam gaya paludarium ini merupakan seni menata akuarium dengan sebagian dari tanaman berada di bawah air, dan sebagian di atas air. Penataan substrat dikondisikan sedemikian rupa sehingga beberapa daerah "tanah" sengaja dinaikkan di atas permukaan air, dan tangki diisi dengan air hanya sebagian / setengahnya saja. Hal ini memungkinkan tanaman, seperti alternifolius Cyperus dan wallisii Spathiphyllum, serta berbagai Anubias dan beberapa bromeliad, tumbuh dengan baik. Bagian akar dari tanaman-tanaman tersebut tetap berada di bawah air, tetapi puncak tanaman di udara.. Pada beberapa konfigurasi, tanaman yang mengapung di permukaan air, seperti eceng gondok dan Pistia stratiotes, dapat ditampilkan dengan baik. Tidak seperti gaya penataan akuarium lainnya, gaya paludariums ini sangat cocok untuk memelihara amfibi.



9) SALTWATER REEFS
Dutch style dan Japanese Style merupakan sistem penataan akuarium tradisional dengan menggunakan air tawar. Berbeda dengan gaya penataan saltwater reefs yang menggunakan air laut sebagai media utama. Tanaman hias yang dapat tumbuh di akuarium air laut relatif lebih jarang bila dibandingkan dengan air tawar. Saltwater aquascaping biasanya dibuat dengan meniru terumbu. Pengaturan batu karang membentuk struktur utama aquascape ini, dan biasanya dihuni oleh invertebrata laut serta ganggang merah seperti populasi yang kita temui pada terumbu karang, yang bersama-sama membentuk keindahan bawah laut.
Pencahayaan memainkan peran yang sangat penting dalam aquascape saltwater reefs. Dengan memberikan pengaturan pencahayaan yang intensif, efeknya tidak hanya mendukung kesehatan invertebrata yang hidup dalam ekosistem saltwater reefs ini, tetapi juga menimbulkan warna-warna cerah terutama dipancarkan oleh mikroorganisme neon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar