Senin, 29 Juni 2015

PENELITAIN SOSIAL KELAS XII JURUSAN IPS

PENELITIAN SOSIAL
DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA








Gita Fitri Al Idza (18)
XII-IPS 1



SMA NEGRI 1 LAWANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015


BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
Setiap manusia selalu mengalami perubahan. Siklus perubahan yang dialami manusia dimulai sejak lahir  - bayi – anak-anak – remaja – dewasa – tua – mati. Perubahan terjadi pada setiap individu dalam lingkungan masyarakat dan masing-masing individu juga sekaligus menjadi unsure dari sistim social masyarakat tersebut. Perubahan yang terjadi bersifat sistematis mulai dari yang sederhana hingga menjadi kompleks. Perubahan tersebut merupakan awal dari suatu proses modernisasi.
Perubahan yang terjadi pada masyarakat zaman sekarang merupakan gejala yang normal karena modernisasi. Perubahan tersebut menjalar dengan cepat kebagian-bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern. Cepatnya perubahan tersebt banyak berdampak pada manusia yang menghadapinya, sehingga manusia tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut, karena jika tidak maka akan timbul dampak – dampak yang tidak diinginkan.
I.2. Rumusan Masalah
1.    Apakah dampak dari adanya modernisasi terhadap kehidupan masyarakat Indonesia?
2.    Bagaimana cara menyikapi dampak modernisasi ?
I.3. Tujuan Penelitian
1.    Untuk mengetahui dampak positif  dari adanya modernisasi yang masuk kekehidupan masyarakat Indonesia
2.    Untuk mengetahui dampak negatif dari adanya modernisasi yang masuk kekehidupan masyarakat Indonesia
I.4. Manfaat Penelitian
Dengan diketahuinya dampak modernisasi dapat membuat pembaca lebih berhati-hati akan masuknya modernisasi dalam kehidupan sehari-hari.
I.5. Kajian Pustaka
Menurut Soekanto (1997) modernisasi adalah sebuah bentuk perubahan social yang terarah (direct change) yang didasarkan pada suatu perencanaan. Sedangkan menurut Everet Roger (1981) modernisasi adalah proses dimana individu berubah dari cara hidup tradisional menuju gaya hidup yang lebih kompleks dan maju secara cepat dan berubah-ubah.
Adapun pengertian perubahan social menurut Selo Soemarjan adalah perubahan pada lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat yang mempengaruhi suatu sistim sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku diantara kelompok-kelompok masyarakat.
I.6. Definisi Konsep
Modernisasi merupakan perubahan social yang terarah, dimulai dari cara hidup yang tradisional dan sederhana menuju cara hidup yang lebih modern, cepat,dan kompleks karena adanya penemuan penemuan baru di bidang teknologi komunikasi, transportasi, dan informasi yang memicu adanya globalisasi.
Dari masuknya modernisasi membuat masyarakat tersebut mengalami perubahan di berbagai bidang kehidupan. Masuknya midernisasi tentu membawa dampak positif dan dampak negative bagi penerimanya serta akan mempengaruhi sikap dan pola hidup di masyarakat.


I.7. Metode Penelitian
I.7.1. Jenis Penelitian
Penelitian merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif
I.7.2. Lokasi Penelitian
Penlitian yang dilakukan berlokasi di perpustakaan
I.7.3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh unsure yang menjadi anggota dalam satu kesatuan yang puditeliti.Sampel adalah bagian populasi yang dipilih untuk penelitian.
I.7.4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan dampak modernisasi terhadap kehidupan masyarakat Indonesia maka menggunakan metode kepustakaan dan observasi
I.7.6.Jadwal Kegiatan
Kegiatan penelitian diakukan muali 12 Februari 2015 – 14 Maret 2015


BAB II
PEBAHASAN

II.1. Dampak Modernisasi Terhadap Kehidupan  Masyarakat Indonesia
Modernisasi adalah suatu perubahan menuju kemajuan di segala bidang, masuknya modernisasi ke Indonesia tidak bisa terelakkan lagi, sehingga masyarakat harus menerima adanya modernisasi. Masuknya modernisasi memberikan dampak di berbagi bidang kehidupan, berikut adalah beberapa dampak modernisasi:
v  Dampak Positif Dari Adanya Modernisasi
Menurut Alex Inkeles dan Smith cirri-ciri manusia modern sebagi brikut (LKS Sosiologi XII 2014:25) :
1)    Bebas dari kekuasaan tradisional, antidogmatis1 dalam berfikir
2)    Memperhatiakn masalah public
3)    Terbuka terhadap pengalaman baru
4)    Yakin terhadap sains dan nalar
5)    Berencana, tanggap berorientasi ke masadepan dan mampu menunda kepuasan
6)    Aspirasi tinggi, berpendidikan, berbudaya, dan professional
Syarat-syarat terjadinya modernisasi menurut Soerjono Soekanto (2006:34) :
a.    cara berpikir ilmiah
b.    sistim administrasi Negara yang baik dan benar – benar mewujudkan birokrasi modern
c.    Text Box:  1 antidogmats adalah tidak terikat pada suatu patokan/pegangan/dogma yang bersifat tradisional dan agamis
adanya sistim pengumpulan data yang baik dan teratur dan terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu

d.    penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi media massa, dimana hal ini dilakukan secara bertahap karena berkaitan dengan sistim kepercayaan masyarakat
e.    tingakt organisasi yang tinggi , disuatu sisi berarti disiplin, sementara di sisi lain berarti pengurangan kemerdekaan
f.     sentralisasi wewenang dalam perencanaan social

Dari cirri – cirri di atas menyebutkan bahwa masyarakat modern terbuka terhadap pengalaman baru dan memperhatikan masalah public. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya intregrasi dalam masyarakat karena masyarakat akan saling berkomunikasi dan berinteraksi sehingga dapat mempererat jalinan hubungan antar warganegara serta dengan memperhatikan masalah public akan muncul rasa simpati dan empati antar warganegara sehingga dapat memupuk integritas dalam masyarakat.
Modernasi sangat berperan penting terhadap peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasar syarat terjadinya modernsasi yaitu cara berpikir ilmiah membuat banyak manusia terus menggali IPTEK karena dengan kemajuan teknologi dapat mempermudah pekerjan dan menghemat waktu.Dengan meningkatnya iptek juga membantu penemuan-penemuan baru di berbagai bidang untuk mempermudah manusia, seperti ditemukanya jejaring social face book untuk mempermudah komunikasi jarak jauh meskipun berbeda Negara.  Selain itu manusia modern lebih percaya bahwa dengan iptek dapat membtu meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Adanya modernisasi di bidang ilmu pengetahuan sangat kita rasakan pada sitim pendidikan di Indonesia, yaitu ketika awal dimasukkanya mata pelajaran computer mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pendidikan di Indonesia terus berkembang mulai dari sistim yang berbasis konvensional hingga modern seperti kurikulum 2013 yang mengacu pada olimpiade internasional. Tentu saja, seperti yang kita ketahui, banyak sekali oarang-orang Indonesia yang berlomba-lomba untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya demi mendapatkan pekerjaan yang hasilnya dapat membantu memperbaiki kesejahteraan hidup mereka. Ini akan menimbulkan persaingan yang positif karena bersaing dalam ilmu pengetahuan akan memunculkan berbagai inovasi baru untuk menunjang kemakmuran Negara. Seperti dibuatnya bus dengan bahan bakar listrik, listrik yang didapat berasal dari panel surya,bus ini sangat bermanfaat karena sekarang bahan bakar minyak mulai langka. Bus-bus ini merupakan buata anak-anak SMK.
Dengan ditemukanya inovasi baru dapat memajukan kehidupan di berbagai bidang. Seperti salah satunya di bidang ekonomi. Perekonomian di Indonesia dalam bidang industry mengalami banyak kemajuan karena masuknya mesin mesin modern yang dapat menghasilkan produksi lebih banyak dan menghemat waktu sehingga produsen dapat keuntungan yang lebih besar, banyak modal asing yang ditanam di Indonesia, produk dalam negri banyak yang di ekspor, terutama dalam bidang agraris.. Selain itu dalam bidang pertanian juga mendapat kemajuan salah satu contohnya yaitu sebelum ditemukanya traktor petain Indonesia membajak sawah menggunakan cangkul atau sapi, namun sekarang petani Indonesia sudah mengenal traktor dan mempermudah pekerjaan mereka sehingga mereka bisa menggarap banyak sawah dalam waktu yang singkat, dikenalnya sistim pertanian modern seperti tanaman holtikultura.
Sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Soerjono Soekanto bahwa syarat modernisasi yaitu system administrasi Negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi modern dan penggunaan alat komunikasi massa, (2006:34)
dapat kita lihat dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang sudah banyak sadar akan politik dan demokrasi. Semakin mudahnya mengakses informasi baik dari media cetak maupun dari media elektronik maka semakin banyak pula pengetahuan politik yang didapat oleh masyarakat. Dengan demikian dapat membuat masyarakat bersikap kritis atas pemerintahan Indonesia agar dapat berkembang menjadi lebih baik dan demokratis demi mewujudkan birokrasi modern.
Selain itu sifat manusia modern yang  dikemukakan oleh
Alex Inkeles dan Smith; berencana, tanggap berorientasi ke masadepan dan mampu menunda kepuasan, (LKS Sosiologi XII 2014:25) :
dapat kita lihat pada proses pembangunan di Indonesia yang berdasarkan pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan, yaitu pembangunan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup manusia tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan. Karena dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan maka pembangunan akan terus berkembang dari generasi-kegenerasi di masa depan. Kelestarian lingkungan dalam proses pembangunan harus di jaga dengan menggunakan teknologi tinggi yang dapat menekan pencemaran atau perusakan lingkungan.
Dampak modernisasi juga memunculkan beberapa lembaga baru yang sangat bermanfaat untuk menunjang kegiatan manusia yang semakin lama semakin kompleks. Seperti munculnya Lembaga Penjamin Simpanan, yaitu lembaga yang bertugas dan bertanggug jawab menjamin simpanan masyarakat di berbagai bank, baik itu bank milik pemerintah ataupun swasta dalam negri maupun luar negri. Dengan adanya LPS ini maka bank tidak bisa sewenang-wenang dalam mengelola uang simpanan. Seperti cirri modernisasi di atas; tingakt organisasi yang tinggi , disuatu sisi berarti disiplin, sementara di sisi lain berarti pengurangan kemerdekaan. LPS merupakan lembaga dengan tingkat organisasi yang tinggi, di lembaga ini sangat menjujung kedisiplinan. Kebanyakan pegawai LPS berasal dari lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara yang sangat disiplin.
Reorganisasi adalah proses pembentukan norma-norma baru atau nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan. Sehingga dapat dikatakan bahwa yang sangat berpengaruh dalam penerimaan ataupun penolakan modernisasi terutama adalah sikap dan nilai, kenemampuan menunjukkan manfaat unsure-unsur baru serta kecocokan dengan unsure – unsure lama.
v  Dampak Negatif Dari Adanya Modernisasi
Manusia yang belum siap menghadapi modernisasi akan mendapat masalah dalam melaksanakan kegiatan sehari – hari karena perubahan tersebut tidak dihadap dengan selektif.
Dalam masyarakat masuknya modernisasi membawa berubahan nilai – nilai dalam masyarakat.
Munculnya sikap hedonisme . menurut Burhannudin (1997:81) hedonisme adalah Sesutu itu di anggap baik, sesuai dengan kesenangan yang di datangkan. Orang – orang akan menganggap bahwa kesenangan itu merupakan tujuan hidupnya. Hal ini membuat orang tidak akan memperdulikan hal yang merugikan orang lain ataupun kelompok lain asalkan tujuan hidupnya dapat tercapai.
Macam – macam hedonisme menurut Russel (2004:372):
1)    Hedonisme egoistis
Hedonisme yang bertujuan untuk mendapatkan kesenagan diri sendiri semaksimal mungkin. Seperti yang dilakukan oleh para remaja sekarang yang menggunakan narkoba sebagai alternative lain untuk mendapat kesenanagan tanpa memperdulikan akibat buruk yang ditimbulkan oleh narkoba.
2)    Hedonisme universal
Hedonisme yang bertujuan untuk mendapat kesenangn bersama-sama. Salahsatu contohya yaitu ketika berpesta miras bersama teman – teman semua harus ikut minum semalam suntuk dan tidak ada seorangpun yang boleh menolak.
ciri          - cirri hedonisme menurut Russel (2004:334):
a)    Memiliki pandangan gaya instan, melihat sesuatu perolehan harta dari hasil akhir buakan proses pembuat hasil akhir.
b)    Menjadi pengejar modernitas fisik. Orang – orang tanersebut berpandangan bahwa memiliki barang berteknologi tinggi adalah kebanggaan.
c)    Memiliki relatifitas kenikmatan diatas rata-rata yang tinggi.
d)    Memenuhi banyak keinginan – keinginan yang muncul secara spontan
e)    Ketika mendapat masalah yang di anggap berat muncul anggapan bahwa dunia begitu membencinya.
f)     Brapapun  uang yang dimiliki akan habis dalam sekejap ataupun hanya tersisa sedikit.
              Berdasarkan cirri dan jenis hedonisme di atas banyak memberikan perubahan kearah yang negative. Ini memunculkan sifat sekularisme, yaitu sebuah gerakan kemasyarakatan yang bertujuan memalingkan kehidupan akhirat dengan semata – mata menitikberatkan pada kehidupan dunia (Ensiklopedia Britania). Hedonisme hanya mengejar kesenagan sedangkan sekularisme hanya mementingkan dunia, hal ini akan memunculkan kesenagan dunia yang merugikan banyak masyarakat.
              Untuk mencapai kesenagan dunia banyak melakukan cara-cara instan (cirri hedonisme menurut Cicerno) salah satunya dengan melakukan tindak criminal. Untuk memenuhi kebutuhan berupa material secara instan banyak masyarakat yang dirugikan sehingga menimbulkan kesenjangan ekonomi seperti tindak korupsi, seharusnya uang yang digunakan untuk subsidi pupuk para petani malah digunakan untuk menimbun kekayaan sendiri sehingga petani kesusahan dalam menjalankan pertanian mereka dan mengurangi penghasilan mereka.
              Dr. J.E. Sahetapy dan B. Mardjono mengemukakan criminalitas adalah setiap perbuatan yang dilarang oleh hukum public untuk melindungi masyarakat dan diberi sanksi berupa pidana oleh Negara. (LKS PKn XII 2013:38)
Sedangkan menurut Light Keller dan Calhoun dalam bukunya yang berjudul Sociologi (1989:21) membedakan kriminalitas menjadi 4 macam:
1)    White Collar Crime ( kejahatan kerah putih)
Kejahatan ini mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh orang terpandang adatu berstatus tinggi dalam pekerjaanya. Contohnya kasus korupsi yg dilakukan oleh Ratu Atut yang merupakan gubernur Banten
2)    Crime Without Victim (kejahatan tanpa korban)
Kejahatan yang tidak menimbulkan penderitaan pada korban secara langsung akibat tindak pidana yang dilakukan. Seperti hubungan suami istri yang dilakukan oleh sepasang remaja yang belum menikah, mereka melakukan hal tersebut karena sama-sama suka.
3)    Organized Crime (kejahatan terorganisir)
Kejahatan ini dilakukan secara teroraganisir dan berkesinambungan dengan menggunakan berbagai cara untuk mendapatka sesuatu yang diinginkan dengan jalan menghindari hokum. Contohnya organisai pengedar narkoba bertaraf internasional, narkoba dikirim secara diam-diam dari Australia ke Indonesia.
4)    Corporate Crime (kejahatan kororasi)
Kejahatan ini dilakukan atas nama organisasi formal denan tujuan menikkan keutungan dan menekankerugian. Contohnya si A meminjam uang sebesar limajuta rupiah dibank swasta dengan bunga 10% namun ketika ditagih dept collector bunganya menjadi 25%.

              Seseorang yang melakukan kriminalitas karena kesenangan dunia ini dikarenakan kecanggihan teknologi dan kemudahan-kemudahan yang didapat dari modernisasi merupakan tujuan hidup mereka. Seperti yang dikemukakan oleh Cicerno dalam Russel (2004:334)
Menjadi pengejar modernitas fisik. Orang – orang tanersebut berpandangan bahwa memiliki barang berteknologi tinggi adalah kebanggaan.
              Hal ini membuat banyak sekali produk elektronik yang berteknologi tinggi di impor dari luar negri karena masyarakat lebih mengagungkan barang luar negeri daripada barang dalam negeri sehingga meminggirkan teknologi dalam negri dan membuatnya tidak berkembang. Ini jelas sekali merugikan Negara apalagi jika barang impor tersebut illegal dan tidak melewati ijin dari badan kepabeanan dan cukai. Pelanggaran ini akan terus terjadi karena pelaku belumpuas dengan keuntungan barang illegal tersebut, meskipun keuntungan yang didapat begitu besar.
              Memiliki relatifitas kenikmatan diatas rata-rata yang tinggi, memenuhi banyak keinginan – keinginan yang muncul secara spontan, brapapun  uang yang dimiliki akan habis dalam sekejap ataupun hanya tersisa sedikit. (Russel 2004:334)
Hal ini memunculkan yang namanya sikap konsumerisme.
              Menurut Lubis (1997) mendefinisikan bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku membeli atau memakai suatu barang yang tidak lagi berdasarkan pertimbangan rasional melainkan adanya keinginan yang tidak rasional lagi.
              Adapun penggertian konsumtif meurut Yayasan Lembaga Konsumen adalah kecenderungan manusia untuk menggunakan konsumsi tanpa batas.(htpp//:Wikipedia.com)
              Sifat ini akan membuat orang selalu ingin memiliki atau mengkonsumsi barang ataupun jasa yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh dirinya, mereka menghamburkan uang dengan alasan yang tidak irasional seperti hanya karena gengsi semata.
Sifat konsumtif ini dapat kita lihat begitu mencolok karena membuat adanya kesenjangan social antara si kaya dan si miskin. Kesenjangan social ini dapat kita lihat dengan adanya perbedaan cara berpakian bahkan sampai kompleks perumahan yang memisahkan, antara kompleks perumahan elit dan pemukiman kumuh. Selain dari cara hidup kesenjangan social juga terjadi karrena perbedaan tinggi rendahnya pendidikan seseorang, seperti kebanyakan anggapan masyarakat Indonesia yang mengatakan bahwa lulusan sekolah negri lebih baik daripada lulusan yang berasal dari sekolah swasta. Kesenjangan social juga memunculkan kelompok-kelompok baru seperti munculnya kelompok asongan, lalu munculnya kelompok sosialita untuk orang-orang kaya yang pada akhirnya hanya membuang-buang uang.
              Adanya kesenjangan social ini memunculkan berbagai masalah dan kegoncangan pikiran bagi orang orang yang mengikuti paham hedonisme meskipun orang tersebut tidak sadar bahwa dirinya  sebenarnya berperilaku hedonisme.
Ketika mendapat masalah yang di anggap berat muncul anggapan bahwa dunia begitu membencinya . (Russel 2004:334)
              Anggapan ini membuat depresi berat bagi yang mengalami nya sehingga dapat mengakibatkan orang tersebut melakukan tindakan yang irasional, membahayakan dirisendiri dan orang lain. Seperti banyaknya kasus bunuh diri yang terjadi pada kalangan muda zaman sekarang. Khususnya di kota-kota besar dan artis-artis yang menganut paham hedonisme.
              Selain penyimpangan nilai-nilai seperti hedonism dan konsumerisme, muncul juga sifat individualisme dan sekularisme. Adapun pengertian sekularisme adalah
kemasyarakatan yang bertujuan memalingkan dari kehidupan akhirat dengan semata-mataberorientasi kepada dunia (Ensiklopedi Britania)
Adapun seorang orientalis bernama Arberriy dalam bukunya, Ad-Dien fi Asy-Syarqi Al-Awsath, mengatakan berkenaan dengan sekularisme sebagai berikut,Materialisme sekuler dan humanistik serta aliran naturalisme semuanya merupakan bentuk dari sekularisme sebagai ciri khas Eropa dan Amerika yang fenomenanya tampak di Timur tengah. Ia tidak membuat satu model pun dalam filsafat atau etika tertentu? Contoh utamanya adalah pemisahan agama dari pemerintahan pada Republik Turki.
Jadi sekularisme adalah paham dimana memisahkan agama dari kehidupan individu atau sosial dalam artian agama tidak boleh ikut berperan dalam pendidikan, kebudayaan maupun dalam hukum. Ini sangat membahayakan terutama bagi anak – anak muda yang masih labil perlu didoktrin bahwa agama adalah penting bagi kehidupan karena tidak ada agama yang mengajarkan tentang kerusakan, sekularisme  akan membuat degradasi moral2. Seperti maraknya budaya sex bebas, pesta minuman keras, pembegalan dan pembunuhan yang marak terjadi. Mereka tidak sadar bahwa hukuman yang diterima diakirat lebih berat daripada hukuman didunia . Sekularisme juga yang menyebabkan berbagai macam pelanggaran mulai dari pelanggaran hukum hingga pelanggaran agama.
              Individualisme adalah suatu sifat atau paham yang hanya mementingkan diri sendiri (LKS PKn XII 2015:120)
              Dalam bidang ekonomi sifat ini akan membuat jurang pemisah antara simiskin dan sikaya. Orang kaya akan menjadi semakin kaya dan orang miskin akan menjadi miskin. Sifat individualisme ini membuat orang tidak perduli terhadap sesuatu yang terjadi di sekelilingya. Hal ini akan memunculkan sikap permisif, yaitu suatu sikap yang membiarkan sesuatu yang tabu untuk diperlihatkan. (http//:messaanimerossa.blogspot.com)
Text Box:  2 degradasi moral adalah menurunya/ melunturnya nilai – nilai moral individu. Memburuknya moral seseorang
Contoh dari  pemahaman ini adalah seringnya muncul iklan iklan media massa yang menggunakan pakaian ketat, atau memperlihatkan bagian-bagian yang seharusnya ditutupi. Bahkan anak muda sekarang tidak ragu-ragu memasang foto yang tidak senonoh di jejaring social. Ada lagi dampak dari individualisme yaitu perusakan lingkungan, banyak pengusaha besar yang merusak alam demi mendapat keuntungan yang maksimal. Seperti membuang limbah yang belum dinetralisir kedalam sungai, tentu saja akan merusak ekosistim sungai serta masyarakat tidak bisa menggunakan air sungai untuk beraktifitas atau mencari nafkah. Lalu adanya penebangan hutan  secara illegal oleh perusahaan, perusahaan melakukan suap terhadap mentri lingkungan dan kehutanan agar dapat dengan bebas membuka lahan di hutan.
              Modernisasi berasal dari barat sehingga akan membawa yang namanya westernisasi atau biasa disebut sikap kebarat-baratan. Sifat ini juga merupakan hal buruk terutama dalam hal budaya. Westernisasi dapat melunturkan tradisi yang melekat bertahun-tahun dalam setiap jiwa masyarakat Indonesia. Bias kita lihat di sekitar kita, teman-teman kita lebih menyukai pakain orang barat daripada pakain yang bercirikan budaya Indonesia. Selain itu westernisasi juga membuat anak jaman sekarang lebih tidak sopan dan melawan kepada orangtua.

v  Cara Menyikapi Dampak Modernisasi
1. Meningkatkan Kualitas Nilai Keimanan Dan Moralitas Masyarakat
Meskipun modernisasi datang dengan setumpuk pengaruh negative, namun dengan perisai keimanan dan moral yang tinggi, maka pengaruh modernisasi khususnya yang menimbulkan sifat-sifat seperti matrealistis, hedonisme, permisif, dan lain-lain tidak akan bisa menguasai diri kita. Maka keimanan dan moral kita dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara perlu dibenahi dan ditingkatkan lagi.
2. Meningkatkan Jiwa Dan Semangat Persatuan, Kesatuan, Dan Nasionalisme
Lunturnya sikap gotong-royong, tolong-menolong yang telah diajarkan oleh nenek moyang kita diakibatkan kurangnya rasa persatuan. Jiwa indivisualisme lebih kental pada setiap individu. Rasa kesatuan dan Nasionalisme pun ikut pudar karena lebih memilih hal-hal yang menguntungkan saja. Perlu adanya kesadaran diri untuk memupuk dan meningkatkan rasa persatuan, kesatuan dan Nasionalisme
3. Melestarikan Kebudayaan Dan Adat Istiadat Daerah
Jika bukan kita sendiri sebagai generasi muda yang turut melestasikan warisan budaya leluhur, lalu adakah orang lain? Kebiasaan yang ada dalam masyarakat pun mulai hilang ketika modernisasi datang. modernisasi perlahan-lahan dapat mengikir budaya asli. Ini sangat berbahaya. Sebagai generasi muda, kita harus melestarikan budaya dan adat istiadat daerah bersam-sama
Setelah nilai modernisasi menyatu dengan nilai dasar budaya bangsa maka kita sebagai bangsa yang berdaulat berkewajiban menumbuhkan rasa kebanggaan sebagai bangsa, yakni dengan cara mendidik anak bangsa agar menjadi manusia Indonesia yang dilandasi oleh nilainilai budaya bangsa dan memiliki kemampuan untuk ber kompetisi dalam dunia global. Sikap positif lain yang perlu dikembangkan untuk bisa berperan di era globalisasi adalah sebagai berikut:
a. Berkompetisi dalam kemajuan iptek;
b. Meningkatkan motif berprestasi;
c.  Meningkatkan kualitas/mutu;
d. Selalu berorientasi ke masa depan.
Terlebih lagi kita memiliki Pancasila yang merupakan penyaring terhadap pengaruh globalisasi. Kita sebagai warga negara Indonesia harus memiliki sikap dan usaha untuk menghadapi pengaruh dari proses globalisasi, di antaranya sebagai berikut.
Selalu berusaha untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai penyaring terhadap pengaruh globalisasi yang bersifat negatif.
Selalu meningkatkan penghayatan dan pengamalan kita terhadap Pancasila untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
 Selalu meningkatkan ilmu pengetahuan kita agar dapat menilai mana yang dianggap baik dan benar terhadap pengaruh globa lisasi.
 Selalu meningkatkan pendidikan dan keterampilan kita agar dapat menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain.
 Selalu meningkatkan penguasaan kita terhadap teknologi modern di segala bidang sehingga tidak tertinggal dan bergantung pada bangsa lain.
 Selalu mempertahankan dan melestarikan budaya lokal tradisional agar tidak digantikan oleh budaya bangsa asing.  
 Selalu meningkatkan kualitas produk hasil produksi dalam negeri sehingga dapat igunakan dan selalu dicintai oleh masyarakat dalam negeri. Selain itu, produk hasil produksi dapat bersaing dan dapat merebut pasar lokal serta internasional.
 Selalu menumbuhkan sikap terbuka dan tanggap terhadap pembaruan sehingga mampu menilai pengaruh yang dinilai baik bagi pembangunan. Jadi sifat-sifat positif manusia modern sangat penting dikembang kan dalam era modernisasi


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

III.1. Kesimpulan
              Modernisasai adalah perubahan social yang terarah dan perubahan yang dimulai dari krhidupan yang tradisional yang sederhana menuju kehidupan modernyang kompleks. Modernisasi memberikan dampak positif dan dampak negative.
Dampak positif modernisasi:
1)    Memperkuat integrasi dalam masyarakat
2)    Meningkatkan ilmu pengetahuan
3)    Memunculkan inovasi baru
4)    Memajukan bidang perekonomian
5)    Memajukan bidang transportasi
6)    Meningkatkan kesadaran politik dan demokrasi
Dampak negative modernisasi :
1)    Memunculkan sikap hedonisme, konsumerisme, individualisme, sekularisme, westernisasi, dan sikap permisif
2)    Adanya kesenjangan social dan ekonomi
3)    Munculnya kriminalitas
4)    Adanya kenakalan remaja
Cara Menyikapi dampak modernisasi :
1. Meningkatkan Kualitas Nilai Keimanan Dan Moralitas Masyarakat
2. Meningkatkan Jiwa Dan Semangat Persatuan, Kesatuan, Dan Nasionalisme
3. Melestarikan Kebudayaan Dan Adat Istiadat Daerah


DAFTAR PUSTAKA

Arberriy. 2000 .Ad-Dien fi Asy-Syarqi Al-Awsath. Turki
Bungin, Burhanudin. , 1997. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik,dan Ilmu Sosial. Jakarta:Kencana Prenama Media Group
Htpp//:Wikipedia.com
Htpp//:ensiklopedia.britania.eg
Htpp//:messaanimerosis.blogspot.com
Htpp//:isos_budaya.blogspot.com
Htpp//:rhina_unyuk8.blogspot.com
Kuswarno, Engkus. , 2009. Metode Penelitian Komunikasi : Fenomenologi,
Konsepsi, Pedoman dan Contoh Penelitiannya, Widya Padjajaran,
Perpustakaan Pusat UII
              Light Keller dan Calhoun. 1989. Sociologi. Diterjemahkan oleh M. Ra’is. Surabaya : Pustaka Pelajar
              Lubis.1997. Ancien Concept of Philosophy. Diterjemahkan oleh Kunjana Rahardi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Purnomowadi,Yuli.2015.Pendidikan Kewarganegaraan SMA Kelas XII. Surabaya : Karisma.
              Purnomowadi,Yuli.2013.Pendidikan Kewarganegaraan SMA Kelas XII. Surabaya : Karisma.
              Russel, Bertrand. 2004. Sejarah Filsafat Barat. Diterjemahkan oleh Sigit Jadmiko. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Soekanto, Soerjono. , 2006. Sosiologi Suatu Pengantar, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta
              Tim Kreatif Hayati Tumbuh Subur.2015. Modul Sosiologi SMA Kelas XII. Solo : CV Hayati Tumbuh Subur.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar